Wednesday, February 19, 2014

Membunuh Kenangan

Standard
Membunuh kenangan ternyata bukan hal yang gampang. 
Membiarkannya sendirian di sudut hati juga tak bisa membuatnya pergi. 
Mengganti dengan yang barupun malah membandingkan diri.

Ahhh kenapa serumit ini? 
Dulu ku kira setelah kita memutuskan untuk sendiri. 
Kenangan akan setuju-setuju saja.
Tapi ternyata tidak. 
Dia malah betah berlama-lama tinggal di sudut hati yang telah kosong oleh kebahagiaan. 
Kemudian mengisinya dengan sepi-sepi kecil sedikit demi sedikit dan sekarang tampak mulai menggunung. 
Sekalipun tanpa aku minta.

Kenangan seharusnya jadi sesuatu yang manis dan menyenangkan saat di ingat. 
Tapi tidak dengan dia. 
Setiap aku berusaha menjauh dan melupakannya. 
Dia selalu menangis kemudian merajuk dan merayu agar aku mau menemaninya. 
Meminta aku mendekat dan memeluknya.
Menjadikanku pesakitan untuk kesekian kalinya.

Entah dia yang terlalu kukuh. atau aku yang tak pernah tega? 
Tak pernah kutemukan jawaban pastinya. 

Tapi ...
Akhirnya aku memilih rela memberi pundak untuknya bergelanyut manja. 
Dan sesekali mengajaknya bercengkrama. 
Bercerita tentang bahagia yang sekarang menjadi  luka. 
Memberinya tangan yang siap menyeka air matanya. 
Dan rela menggunakan bibir untuk merapalkan do'a. 

Aku sengaja membiarkan diri bersahabat dengannya. 
Karna aku tak bisa memaksanya pergi.
Mungkin tak akan pernah bisa.
Jadi kubiarkan dia bahagia meminjam sisa ruang hati yang semakin koyak. 
Dan aku tak ingin peduli, walaupun aku harus menahan sakit saat dia menari dan menyanyikan lagu rindu dengan nada yang sangat pilu. 

Mungkin aku yang terlalu bodoh. 
Atau dia yang terlalu jahat. 
Tapi aku hanya ingin dia pergi ketika dia memang menginginkannya. bukan memaksa atau membunuhnya.

4 comments:

  1. nice post...... terkadang kenangan indah butuh waktu yg panjang untu bisa mematikannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, berat banget. Padahal orangnya uda bahagia sama yg lain, gue msh stuck aja *ngelus dada*

      Delete
  2. Replies
    1. hehehe srooootttt...!!!! *ngelap ingus abis nangis*

      Delete

Silahkan memberi komentar apapun. Asalkan dengan bahasa yang baik dan sopan. Terima Kasih sudah mampir. Besok mampir lagi ya..!! :)